N. Mimin Rukmini

N. Mimin Rukmini. Sejak gabung Media Guru, beranggapan menulis adalah kebutuhan. Beberapa hari tak menulis angan dah mulai teriris. Prinsip hidup "Aku Ing...

Selengkapnya
Navigasi Web

DUKA KEDUA DIKA

DUKA KEDUA DIKA

Tantangan Hari ke-11

#TantanganGurusiana

“Mak, Dika dengan siapa? Aku tak ingin ikut Ayah, Mak!” jerit Dika meratapi nasibnya di hadapan jenazah neneknya. Nenek Dika meninggal karena penyakit diabet.

Kutak kuasa membendung air mata ini, ketika Dika, anak sahabat yang sudah tiga tahun ditinggal pergi ibunya itu harus kembali ditinggal pergi neneknya untuk selama-lamanya. Saat masih ada neneknya Dika, Dika tinggal bersama Nenek. Sementara Ayahnya beristri lagi. Teman satu pekerjaan di daerah Bandung.

Ketika masih hidup, Ibunya Dika menitipkan pada suaminya bahwa Dika harus dibawa ke kota kelahiran suaminya itu. Namun, Dika lebih nyaman tinggal bersama Neneknya.

Sejak Ibunya meninggal, tiga tahun sudah Dika tinggal bersama Neneknya itu. Sekarang Dika sudah duduk di kelas 7 SMP tempat Aku mengajar, sama dengan Ibunya Dika semasa hidupnya, yakni sama-sama mengajar matematika. Suka duka hidup tinggal dengan Nenek, sudah Dika rasakan. Kepedihan sehari-hari membeli lauk pauk dan makan dijalani Dika dengan iklas. Bagaimana tidak seperti itu, karena Ayah Dika entah bagaimana, memberi biaya hidupnya hanya sebesar 100 atau 200 ribu rupiah per bulan.

Karena gejolak sebagai anak yang baru mau menginjak remaja, penah satu waktu Dika dilaporkan nakal oleh bibinya. “Bu, Dika suka main sampai larut malam. Suka saya ingatkan, Bu.” ungkap Bibi Dika. “Tetapi, tetap tak nurut, Bu! Bahkan sesekali tidak sekolah karena alasan ngantuk.” tambahnya.

“Innalilllahi Bi, Kasihan Dika! Nanti akan saya ingatkan.” jawabku.

Saat di sekolah, Dika saya ingatkan agar jadi anak yang baik, supaya Nenek dan Bibinya sayang kepada Dika. Ia menurut, dan kembali berbuat serta belajar dengan baik. Dika bergaul dengan anak-anak yang tidak sekolah. Tetapi seiring waktu, dan Nenek yang sangat memperhatikan Dika, Dika Akhirnya kembali seperti semula

Sudah jatuh tertimpa tangga. Seperti hari ini, pemandangan duka kembali kusaksikan kepedihan Dika. Nenek yang sangat menyayangi Dika, meninggalkan Dika pergi selama-lamanya.

“Dikaku, Kau pedih kedua kali. Namun Kau jangan putus asa! Kau masih bisa mengikuti Ayahmu!” gumamku dalam hati. Kupeluk hangat Dika. Ya, Allah moga Dika menjadi anak soleh dan sukses dalam mengarungi kehidupannya. Aamin.

Cihampelas, 3 Juni 2020. Ketika teringat Almh sahabatku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bu Ani Almh skrg teh kls 8,

04 Jun
Balas

Sedih, bacanya. Anak siapa say ?

04 Jun
Balas



search

New Post